🌂 Hadits Ibu Ibu Ibu Ayah

Keluarga terdiri atas seorang ayah, ibu dan anak. Ayah sebagai kepala keluarga yaitu sebagai pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa nyaman terhadap keluarganya. Sedangkan seorang Ibu sebagai orang yang mengurusi rumah tangga, sebagai pendidik bagi anak-anaknya, karena telah disebutkan bahwa “Ibu adalah Madrasah pertama bagi anaknya Orang tua yang menyakiti hati anak ditambah dengan menelantarkan anaknya tersebut mengartikan jika orang tua baik ayah atau ibu sudah berdosa pada anak anaknya. Rasulullah SAW bersabda, “seseorang dikatakan telah cukup berbuat dosa bilamana menelantarkan orang-orang yang menjadi tanggungannya. [H.R. Abu Daud dan Nasa’i]. Maksudnya: “Doa seorang ayah (atau ibu) untuk anaknya, seperti doa Nabi kepada umatnya.” Di antara ulama yang menilai akan status doa ini ialah: Imam Ahmad bin Hanbal (241 H) telah mengatakan bahawa hadith di atas adalah bathil lagi munkar. [Lihat: al-Mawdhu’at, 3/87] Imam Ibn al-Jauzi (597 H) menilai hadith ini sebagai palsu. “Lalu bersyukurlah kepada orangtuamu. Ibu yang telah mengasuh dan ayah yang telah membela serta melindungi ibu dan anak-anaknya. Ayah yang berusaha mencari nafkah setiap hari.” Lalu ayat ini ditutup dengan mengingatkan ke mana manusia akan kembali. Hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Baca juga: Isi Kandungan Surat Luqman Ayat 13-14 5. Pelindung bagi Keluarga. Jadi sosok laki-laki yang tertua dengan banyak pengalaman di keluarga inti, sosok ayah merupakan pelindung bagi setiap anggota keluarganya. Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai ancaman baik secara internal maupun eksternal bisa terjadi sehingga ayah hendaknya selalu pasang badan. ***. Ayah vs Ibu Seorang ayah adalah orang tua laki-laki dalam peran biologis, adopsi, atau orang tua tiri, terkait dengan memberikan perlindungan dan bimbingan. Seorang ibu, adalah orang tua perempuan, umumnya dikaitkan dengan peran kelahiran dan pengasuhan, meskipun kedua orang tua dapat berbagi tanggung jawab yang sama dalam keluarga modern. Anak hasil zina hanya memiliki hubungan nasab, waris, dan nafkah dengan ibu dan keluarga ibunya. Anak hasil zina pada asalnya dinasabkan kepada ibunya sebagaimana nasib anak mulâ’anah yang dinasabkan kepada ibunya, bukan ke bapaknya. Sebab, nasab anak ini terputus dari sisi bapak. Ibu yang baik tentunya ibu yang selalu mendoakan anak-anaknya. Ibu yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tulus, yang tak pernah lupa akan tanggung jawabnya dalam mengasuh anak. Membentuk kepribadian anak adalah tanggung jawab ibu. Dalam hal ini ibu yang lebih besar perannya dari pada ayah. Hadits tentang Ibu Madrasah Pertama hanya menekankan pentingnya peran seorang ibu sebagai madrasah pertama dalam mendidik anak-anak dalam ajaran agama Islam. Ayah juga memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pendidikan agama yang baik kepada anak-anak dan saling berkolaborasi dengan ibu untuk membimbing mereka dengan benar. Maka, tugas dari seorang ibu tiri adalah : Memberikan pendidikan pada anak. Menjaga, melindungi, dan memberikan kasih sayang seorang ibu. Memperlakukan anak lemah lembut, tidak emosi, dan menganggap anak bukan bagian dari kewajibanya, karena sifat marah dalam islam bukanlah hal baik terutama untuk anak. Dari hadits di atas kita di perlihatkan bagaimana seharusnya kita mengutamakan bakti kita kepada ibu kita dibanding kepada ayah kita, dan ini bukan tanpa alasan. Karena ibulah yang lebih banyak berkorban kepada kita, bagaimana tidak, ibu kita mengandung selama 9 bulan lamanya, lalu menyusui kita selama 2 tahun dan membesarkan kita sampai dewasa Perihal ini, Q.S. Albaqarah: 233 menyatakan, “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.” Ayat tersebut dijelaskan dalam Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an bahwa seorang ayah harus memberikan pakaian yang baik serta makanan yang mengenyangkan perut ibu. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa G3YH.

hadits ibu ibu ibu ayah